PDM Kabupaten Tuban - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kabupaten Tuban
.: Home > Berita > Kajian Ahad Pagi Di MBS Caruban, Iwan Abdul Ghani "Pemahaman Tentang Kitab Suci Perlu Direvisi".

Homepage

Kajian Ahad Pagi Di MBS Caruban, Iwan Abdul Ghani "Pemahaman Tentang Kitab Suci Perlu Direvisi".

Minggu, 04-11-2018
Dibaca: 237

 
Bertempat di MBS Caruban Ahad (4/11/2018) digelar kajian rutin Al-Furqan. Sejak pukul 07.30 para jama’ah sudah berbondong-bondong memasuki ruang masjid untuk mengikuti kajian Islam yang digelar tiap ahad pagi. Tidak kurang dari 100 jama’ah yang hadir pada kajian tersebut.
 
Cerita salah satu ustadz bernama Muslih Candra Kusuma bahwa, MBS tersebut berdiri di atas tanah yang diwakafkan oleh Muhadjir Effendi mendikbud saat ini.
 
“Luas tanah secara keseluruhan 5.140, tanah ini wakaf dari pak Muhadjir, saat wakaf beliau masih menjabat sebagai rektor Unmu Malang.” Kata Muslih
 
Dia juga mengatakan bahwa, sampai saat ini MBS masih dalam tahap pembangunan. Dan masih membutuhkan bantuan.
 
“Pembangunan sudah 50%, dulu pak Muhajdir masih menjabat sebagai rektor, kalau minta bantuan dana relatif mudah, namun setelah menjabat sebagai menteri kita minta bantuan  Jawaban beliau “saya ini mendikbud Indonesia bukan mendikbud Muhammadiyah.” Tutur Muslih 
 
Kajian Islamnya sendiri sudah berjalan 1,5 tahun. Kajian kali ini diisi oleh Iwan Abdul Gani da’i asal Nusa Tenggara Timur yang merupakan anggota Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tuban. Tema yang disampaikan adalah “Memperkuat Tauhid belajar dari peradaban Islam”. 
 
Di awal kajiannya, dia mengatakan bahwa sejarah peradaban Islam yang dipelajari di Madarasah oleh umat Islam selama ini perlu dikritisi. 
 
“Sebelum membahas asal muasal Yahudi dan Nasrani, ada baiknya kita flashback kembali ke masa-masa pendidikan sekolah dasar, terkhusus untuk pengetahuan agama. Mungkin tanpa kita sadari bahwa ada pemahaman ganjil terkait agama yang ternyata sudah di doktrin kepada kita sedari kecil, terutama kepada penerus bangsa Indonesia dan hingga saat ini.” Ucap dai Asal NTT itu
 
Dia menyatakan bahwa Pada kurikulum di Indonesia diajarkan bahwa Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa as untuk agama Yahudi, Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa as untuk agama kristen, dan Al Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad saw untuk agama islam. Dan hal lainnya dikatakan, bahwa agama islam adalah agama termuda yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.
 
“Perhatikan surat al-baqarah ayat 132 di situ dikatakan bahwa, Ibrahim mewasiatkan pada anak cucunya begitupun Ya’qub  bahwa Allah memilih untuk mereka agama Islam, agar mereka meninggaal dalam keadaan Islam.”tuturnya
 
Lebih lanjut dia menyatakan secara logika, tidak mungkin wasiat yang disampaiakan secara turun temurun itu berlainan. Karena sumbernya dari Allah yang satu.
 
“Bapak ibu coba baca surat assaf ayat 6, disitu menceritakan tentang Nabi Isa yang mendakwahi bani Israil tentang akan datangnya seorang nabi bernama Ahmad dan ayat ke 7 menjelaskan bahwa bani Israil pada masa itu diajak ke jalan Islam.” Imbuhnya
 
 
Kata dia bahwa sebelum Nabi Muhammad disebut masa jahiliyah karena saat itu terjadi masa kekosongan Islam bukan pra Islam.
 
“Setelah masa Nabi Isa As terjadi kekosongan para Nabi sehingga disebut Masa Jahilyah. Pada masa ini tidak ada yang berani mengakui mengikuti ajaran Nabi Isa As yang sebenarnya yaitu Islam.” pungkasnya
 
Di akhir kajiannya dia menyampaikan kepada para jama’ah bahwa, jika ditanya Taurat diturunkan kepada umat siapa? Jawabannya pada umat Islam di masa Nabi Musa, Injil diturunkan pada siapa? Jawabannya pada umat Islam pada masa Nabi Isa. 
 
"Jadi jelas ya, bahwa bukan Nabi Muhammad saw yang membawa Islam, tetapi semua nabi dan Rasul membawa ajaran yang sama yaitu Islam." Katanya (Mumtaz)

Tags: Iwan Abdul Ghani-Muhammadiyah Tuban
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: Dakwah



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website