PDM Kabupaten Tuban - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kabupaten Tuban
.: Home > Berita > Bertemu Ketua Lazismu Jawa Timur, Siswa SD Muhammadiyah 2 Palang Menyerahkan Celengannya Untuk Korban Tsunami di Palu

Homepage

Bertemu Ketua Lazismu Jawa Timur, Siswa SD Muhammadiyah 2 Palang Menyerahkan Celengannya Untuk Korban Tsunami di Palu

Minggu, 08-10-2018
Dibaca: 234

Dari kiri berbaju putih ust. Zainul Muslimin (Ketua Lazismu Wilayah Jawa Timur), kedua dari belakang berbaju merah ust. Budi Hari Utomo (Kepala SD Muhammadiyah 2 Plus Palang), kedua dari kiri Wafie, ketiga Afik dan paling kanan ust. Sarto (ketua Lazismu Ranting Leran Kulon)

 

Bencana alam berupa gempa dan tsunami yang melanda kota Palu, Donggala dan sekiltarnya menyisakan kedukaan yang mendalam. Berita yang beredar baik di televisi maupun media online menggambarkan suasana memprihatinkan paska pencana.

 

Wafie Mumtaz Abdul Gani, salah satu siswa dari SD Muhammadiyah 2 Plus Palang terketuk hatinya untuk ikut menyumbangkan hasil tabungan dari uang jajan yang dikumpulkan selama 1 bulan. Sumbangan tersebut diserhakan kepada Lazismu Tuban, diterima langsung oleh Ketua Lazismu Jawa Timur. Ustadz. Zaiunul Muslimin, di masjid Al-Ittihad Leran Kulon, Senin (8/10/2018)

 

"Sebenarnya dia ingin menyerahkan pada hari Ahad kemarin, namun karena Mas Malik (pengurus Lazismu Tuban, red) sedang berada di Surabaya, jadi diurungkan. Dengar kabar kalau hari ini Ketua Lazismu Jawa Timur, Ustadz Zainul Muslimin sedang berada di Tuban, sekalian saya ajak dia untuk bertemu dan menyerahkan hasil menabungnya." Tutur Iwan Abdul Gani, ayah dari Wafie

 

Iwan menceritakan latar belakang putranya menabung untuk disedekahkan. Kata dia bahwa, ide menabung sejak dini seperti ini dari Lazismu.

 

"Sekitar sebulan yang lalu, Wafie diberikan celengan oleh Lazsimu Tuban bertuliskan Filantropis Cilik. Celengan ini rupanya diperuntukkan bagi anak-anak sebagai bentuk pembiasaan bersedekah sejak dini." Ucap Iwan

 

Tambah dia. "Waktu mendapatkan celengan ini dia mengatakan "Wafie uda punya celengan di rumah." Saya bilang ke dia, "Kak, di Lombok sana terjadi gempa, banyak anak-anak seperti kakak yang tidak punya orang tua karena meninggal akibat bencana. Kasihan kak. Celengan yang di rumah itu untuk kakak, celengan yang ini untuk saudara-saudara yang terkena musibah. Setelah mendengar apa yang saya sampaikan raut wajahnya menunjukkan kesedihan dan celengan di tangan saya langsung direbut dan dimasukkan ke dalam tas."

 

Sementara itu, siswa tersebut tampak senyum bahagia karena bisa berbagai dengan orang lain

 

"Aku senang bisa bantu orang lain. Kata guruku membantu orang lain itu dapat pahala dan bisa masuk surga. Aku pengen masuk surga." Ucapnya sambil senyum

 

Ditanya jumlah uang yang ada dalam celengan, dia menggeleng sambil menjawab tidak tahu.

 

Setelah celengannya dibuka, ternyata berisi uang sebesar Rp. 122.100, jika dinilai, jumlah tersebut kecil, namun bagi anak seusianya, ini sudah cukup.

 

Apa yang dilakukan oleh anak tersebut adalah bentuk simpati yang tulus. Mengingat kondisi Palu, Donggala, dan Sigi, Sulawesi Tengah pasca diguncang gempa dan tsunami yang memprihatinkan. Sejauh ini sudah tercatat lebih dari 1.700 korban jiwa, dengan puluhan ribu luka-luka, dan pulahan ribu lainya mengungsi di tempat yang lebih aman.

 

Saat ini warga Palu dan sekitarnya sedang membutuhkan bantuan dasar seperti logistik, medis, kebutuhan pakaian juga tempat tinggal dan lain sebagainya. Bantuan sekecil apapun akan sangat meringankan penderitaan warga Palu, seperti apa yang telah dilakukan oleh siswa SD Muhammadiyah 2 Plus Palang tersebut.

Sumber: www.tuban.aisyiyah.or.id

Iwan_46


Tags: Wafie Mumtaz Abdul Ghani
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: Sosial



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website