Inilah Dua Persoalan Besar Umat Islam dan Komitmen Muhammadiyah Menurut KH. Nurul Yakin, SH
Dibaca: 567
Ada dua persoalan yang dihadapi umat Islam saat ini, Muhammadiyah berkomitmen untuk membantu persoalan umat tersebut. Hal yang demikian disampaikan oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tuban, KH. Nurul Yakin, SH. Saat safari Ramadhan di Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kematan Palang, Kamis (30/5/2019)
Dalam Sarafari yang diadakan di Masjid Al-Amin Pimpinan Ranting Muhammadiyah Tasikmadu itu, dia menjelaskan bahwa persoalan yang pertama adalah kemiskinan.
"Inilah persoalan pertama umat yang disebut dengan increasing poverty yaitu kemiskinan yang semakin meningkat. Termasuk Kabupaten Tuban ini juga belum lepas dari 10 daerah yang miskin di Jawa Timur."paparnya
Menurut orang nomor satu di Muhammadiyah Tuban itu, salah satu cara Muhammadiyah menyelesaikan persoalan kemiskinan ini adalah melalui pendidikan. Karena itulah KH. Ahmad Dahlan pada tahun 1911 sudah mendirikan lembaga pendidikan.
"Sejak awal Muhammadiyah konsiten di bidang pendidikan sebagai upaya mengentaskan kemiskinan yang dihadapi oleh umat Islam dan bangsa Indonesia."terangnya
Di Tuban menurut dia, Muhammadiyah terus berupaya turut serta dalam menyelesaikan persoalan ini, hal ini dibuktikan dengan mendirikan beberapa amal usaha di bidang pendidikan baru seperti pendirian Muhammadiyah Boarding School (MBS) di Bancar, MBS Palang dan Pondok Tachfid Ahmad Dahlan di Tuban Kota.
"Lebih jauh Muhammadiyah tidak hanya pada pendidikan umum, tetapi juga pendidikan keagamaan melalui pesantren. Sehingga beberapa tahun yang lalu, pesantren di Muhammadiyah hanya puluhan kini sudah tiga ratus lebih pesantren yang ada di Muhammadiyah."ucapnya
Persoalan kedua adalah unemployment yaitu pengangguran. Menurut dia hal tersebut tidak kentara. Seseorang bekerja mati-matian tetapi sangat jauh di bawah UMR. Oleh karena itu menurut dia tepat sekali melalui Muktamar Muhammadiyah ke 47 di Makasar pada 2015 yang lalu, Muhammadiyah merekomendasikan dan mengharapkan daerah-daerah untuk berlomba-lomba mendirikan Amal Usaha di bidang ekonomi.
"Sekecil apapun amal usaha yang didirikan, hal tersebut akan membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja."tegasnya
Dalam bidang ekonomi, sementara ini kata dia, umat islam hanya sebagai konsumen, belum menjadi produser. Oleh karena itu, dia menghimbau kepada warga Muhammadiyah untuk bersatu dalam mendirikan amal usaha di bidang ekonomi.
"Seseorang kalau mendirikan usaha dengan modal dua miliar mungkin kita tidak ada yang bisa. Tetapi dengan adanya gerakan berjama'ah, saham yang dijual dengan harga lima juta insya Allah dalam waktu dekat akan terkumpul uang dua miliar."pungkasnya
Dukunganpun disampaikan oleh KH. Nurul Yakin kepada Majelis Ekonomi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tuban yang terus bergerak untuk mendirikan Amal Usaha baru di bidang Ekonomi.
"Saya sangat mendukung langkah Majelis Ekonomi yang telah menciptakan lapangan pekerjaan melalui amal usaha. Insya Allah setelah Ramadhan sudah membangun properti Muhammadiyah. Izin-izinnya sudah lengkap."
Dia berpesan agar berhati-hati dalam mendirikan dan menjalankan Amal Usaha, karena bagaimanapun, di belakang semua itu ada nama besar Muhammadiyah.
Iwan Abdul Ghani
Speial report di akhir Safari Ramadhan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tuban
Tags:
Arsip Berita